Home » » Penjual Nasi Di Datu Beru

Penjual Nasi Di Datu Beru

Written By Blog Foto Zen on Friday | 08:32

            " Kero-kero, kurik-tenaruh-Guleee ."


Lamunanku terjaga mendengar teriakan itu, teriakan bernada tawaran yang datangnya dari seorang wanita separuh baya yang berprofesi sebagai penjual nasi keliling siap saji berumur sekitar separuh baya. Hari masih subuh begini dia telah berkeliling menawarkan dagangannya sambil memanggul sebuah bakul berisi nasi bungkus serta menenteng kantong kresek besar ditangan kirinya yang berisi dagangan tambahan berupa Kopi dan teh panas dalam plastik lain berukuran seperempat kilo.

Beberapa orang ibu yang masih terjaga dari semalam segera memanggilnya dan mulai bertanya.

" Sidah sara Ka..? " Kata yang ibu pertama.
" Hana Pong-nge..? " Kata ibu disebelahnya.

Dengan harap cemas dagangannya akan laku sipedagang kembali mengulang tawarannya sambil tersenyum. " Limeribu wa sara Ka " katanya sambil mengangsurkan dua bungkus ke hadapan masing-masing ibu tadi. " Ara Gule, Tenaruh urum Dengke kurik ka isie. " Lanjutnya.

" Bohmi, berizin, ini senne " Kata salah seorang ibu pembeli tadi.
" Berizin Ka....! " Si penjaja sarapan itu bergumam sambil berlalu.

Selesai bertransaksi dengan dua pembeli yang kelihatannya pembeli pertamanya, ibu itu kembali berteriak sambil menoleh kanan-kiri, berharap ada yang memanggil dan membeli dagangannya. Raut wajahnya samar kulihat ada kepuasan.
Koridor Rumah Sakit seolah menjadi saksi kegigihannya mencari nafkah untuk menghidupi dan menyekolahkan anak-anaknya yang entah berapa jumlahnya.
Kuperhatikan badan kurusnya melayang menjauh kesisi lain rumah sakit ini di tingkahi suara adzan subuh dan tarian cahaya lampu taman berwarna kuning pucat berlatar langit yang mulai benderang. Sempurnanya lukisan sang khalik yang tidak sempat dia nikmati.
Daster kusamnya yang jatuh menutupi mata kaki melambai ditiup angin barat disubuh yang suram ini, lambaiannya membawaku kembali ke alam bawah sadarku, seiring teriakan sumbangnya yang semakin menjauh dan hilang ditelan suara Iqomat. Takengon, 23 Juni 2011

Share this article :


 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Takengon News - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified byZen Angkasa
Proudly powered by Blogger